Jumat, 16 Maret 2012


PENUTUP ORANGE
Panas terik membuat kulitmu mengkilap
Tetesan kerja kerasmu mengalir dari ujung rambut yang tertutup
Langkahmu terus kau ayun dan sesekali berhenti
Digantikan dengan goresan-goresan sapuan menghalau si bencana
Langkahmupun menapak ditengah bisingnya kuda besi berlalu lalang
Pengang mungkin yang kau rasa
Miris mungkin yang kau terima
Jika sang penggores itu punya hati mungkin dia akan menangis
Membasahi jalanan yang setiap hari kau elus dengan penuh perhatian
          Tak kau sadari sang surya pun pergi meninggalkanmu
          Semua terasa gelap hanya sinar lampu yang menaungimu
          Semangatmu masih ada namun tubuhmu tergolek lemas dipinggir trotoar
          Yang kau belapun hanya sesekali menatap dan kemudian berlalu
          Semangatlah, mungkin rumput dan pepohonan tersenyum bahagia mengenal dirimu
          Meski kau menutup parasmu, mereka pasti tetap mencintaimu.selalu
          Ragamupun tergolek tak berdaya, dan tanpa kau sadari kelopak matamupun terbuka
          Hanya satu ucap dari bibir keringmu, alhamdulilah mereka tetap hijau.
          Bibir keringmupun melebar diiringi tetesan dari bola yang indah.

Created by
Gugun Gunawan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar