PENUTUP ORANGE
Panas terik membuat kulitmu
mengkilap
Tetesan kerja kerasmu
mengalir dari ujung rambut yang tertutup
Langkahmu terus kau ayun
dan sesekali berhenti
Digantikan dengan
goresan-goresan sapuan menghalau si bencana
Langkahmupun menapak ditengah
bisingnya kuda besi berlalu lalang
Pengang mungkin yang kau
rasa
Miris mungkin yang kau
terima
Jika sang penggores itu
punya hati mungkin dia akan menangis
Membasahi jalanan yang
setiap hari kau elus dengan penuh perhatian
Tak kau sadari sang surya pun pergi meninggalkanmu
Semua terasa gelap hanya sinar lampu yang menaungimu
Semangatmu masih ada namun tubuhmu tergolek lemas dipinggir
trotoar
Yang kau belapun hanya sesekali menatap dan kemudian
berlalu
Semangatlah, mungkin rumput dan pepohonan tersenyum bahagia
mengenal dirimu
Meski kau menutup parasmu, mereka pasti tetap
mencintaimu.selalu
Ragamupun tergolek tak berdaya, dan tanpa kau sadari
kelopak matamupun terbuka
Hanya satu ucap dari bibir keringmu, alhamdulilah mereka
tetap hijau.
Bibir keringmupun melebar diiringi tetesan dari bola yang
indah.
Created
by
Gugun
Gunawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar