IT-FCP, 3TH CONVENTION EUROPEAN STUDIES, SEARCH FOR
COMMON GROUD ATAU MAHKAMAH KONSTITUSI?
Assalamualaikum Wr. Wb
Kepada
seluruh pihak yang saya hormati. Melalui tulisan ini saya ingin berbagi.
Sudah begitu lama saya tidak kembali menuliskan
kisah perjalanan hidup saya, saat ini kesempatan itu kembali dengan sebuah
kisah yang harus saya utarakan. Mei 2014 menjadi bulan yang sangat luar biasa
bagi hidup saya. Sebelumnya saya ingin memberitahu
bahwa saat ini saya sedang memasuki akhir semester dalam perkuliahan yaitu
semester delapan. Skripsi menjadi rutinitas yang selalu hadir setiap saat
hingga rasa jenuh akan rutunitas pembuatan skripsi muncul. Bermodal sebuah
keisengan mencari event-event kegiatan bertemulah saya dengan program Indonesia Thailand Friendship and Cultural
Exchanger Program (IT-FCP). Saya pun men-download formulir pendaptaran, mengisi seluruh data diri, membuat
essay tentang identitas bangsa. Saat itu pendaptaran sekitar bulan februari.
Berselang beberapa minggu muculah hasil peserta yang lolos administrasi dan
essay dan saya pun lolos dan berhak untuk melanjutkan ketahap wawancara.
Wawancara seharusnya dilaksanakan di UGM namun karena jarak, peserta yang
diluar jogja, jatim dan jateng bisa dilakukan via skype. Wawancara berlangsung
via skype dengan diajukan berbagai pertanyaan menggunakan bahasa inggris dan
bahasa Indonesia. For example tell me
about your self. Why do you want join
in this program, if you becoming
delegates in this program what are you doing etc. wawancara berlangsung
cukup lama. hingga akhirnya selesai. Saya pikir sudah selesai proses
selekesinya namun saya harus menampilkan kebudayaan Indonesia yang harus di upload di Youtube. Saat itu malam-malam saya
menghubungi adik kelas saya untuk membantu merekam pertunjukan saya yang saat
itu deadline jam 9 malam, saya
bergegas bersama adik kelas saya menuju teater terbuka UNJ dan saya menunjukan
kesenian pencak silat IKSPI Kera Sakti. Setelah beberapa kali take akhirnya sayapun mengunggahnya ke
Youtube dan mengirimkan linknya kepada panitia. Setelah beberapa hari
diumumkanlah hasil peserta yang lolos untuk mengikuti kegiatan IT-FCP.
Pengumuman diumumkan
tepat pukul 24.00 namun pukul 23.00 saya tertidur dan pagi hari saya baru membuka hasil pengumumannya dan hasilnya:
Nama
saya berada diurutan ke 15. Perasaan begitu senang menjalar keseluruh tubuh.
Saya pun segera mengurus persiapan keberangkatan. Saya mengetahui jadwal keberangkatan
mengalami perubahan yaitu menjadi tgl 9-16 mei 2014.
Saat itu waktu sekitar bulan maret. Ketika bulan maret datang, dan
waktu masih lama menjelang keberangkatan keinginan untuk mencari event lain
tidak berkurang tentu dengan skripsi menjadi prioritas utama. Hingga akhirnya
saya menemukan program :
Bermodal
bahasa inggris yang sangat parah tidak membuat saya menyerah mengikuti kegiatan
ini. Saya pun mencoba membuat abstrak yang berkaitan dengan salah satu sub
judul yang sudah ditentukan. Saya memilih Contemporary
Issues of Europe. Abstrak yang terpilih berkesempatan untuk menjadi speakers dalam diskusi panel acara
tersebut, karena bahasa inggris saya payah dan sangat tidak berkualitas saya
membuatnya dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu. Judul paper saya adalah
Pengangguran di Eropa dan Pengaruhnya Terhadap Stabilitas Ekonomi Global.
bermodal sebuah kamus mini saya mencoba mentranslate satu persatu kata dalam
abstrak yang saya buat. Pengangguran saya cek dalam kamus yaitu Out of Work.
Tidak perduli salah atau tidak yang terpenting saya selesaikan dahulu abstrak
saya hingga semua berbahasa inggris. Butuh waktu sangat lama untuk bisa
mentranslate abstrak yang hanya selembar itu. namun akhirnya semua selesai,
begitu indah abstrak saya berubah menjadi bahasa inggris meski saya menjamin
jika langsung dikirim akan membuat panitia yang merupakan pihak Hubungan
Internasional UGM geleng-geleng kepala. Menyadari hal itu, saya menghubungi
senior saya alumni bahasa inggris UNJ. Dan hasilnya benar saja. Tidak usah
jauh-jauh cek kebawah membaca judul awal saja yang Out of Work ternyata sudah
salah. Pengangguran yang benar dalam bahasa inggris adalah Unemployee.
Beruntunglah saya ya Allah. Koreksian begitu menghujam translatean saya. Hingga
semua selesai barulah saya memberanikan diri untuk mengirimkan abstrak saya
yang sudah betul betul betul insya allah dengan judul Unemployee in Europe and Its Implication for Global Economic
Stabilitation. Abstrak sudah dikirim dan akhirnya tinggal menunggu hasil.
Terdapat email bahwa terjadi perubahan jadwal pengumuman karena banyak yang
mengirimkan abstrak jadi proses seleksi belum selesai dan pengumuman akan
diumumkan pada tanggal selanjutnya. Hingga akhrinya waktu pengumuman tiba
dan hasilnya:
Alhamdulillah abstrak saya lolos di UGM katagori
pemakalah mahasiswa. Karena pemakalah dibagi kedalam dua katagori yaitu
katagori akademisi dan katagori mahasiswa. Saya pun menyelesaikan full paper
saya dan tgl 5 mei kemarin adalah deadline pengumpulan full paper dan sayapun
mengirimkannya. Acaranya dilakukan sekitar 6 hari setelah pulang dari IT-FCP.
Ketika sedang di kampus, sayapun bimbingan, karena
bagaimanapun juga skripsi harus selesai, pulang pergi ke PSKW Mulya Jaya
meneliti wanita eks tuna susila, kemudian ke kampus bimbingan harus menjadi
prioritas hingga akhirnya saat dikampus terdapat beberapa orang yang
menghampiri menanyakan ka saya tau kaka ketua BEM FIS bisa ngobrol-ngobrol
sebentar tidak. Ternyata mereka adalah mahasiswa yang mendapat tugas untuk
meneliti tentang gaya kepemimpinan, saya beranggrapan mungkin ini hanya
penelitian seperti biasanya. Saya pun menjelaskan tentang kepemimpinan saya,
dst. Hingga suatu hari saya mendapat telepon: Haloo dengan Gugun Gunawan saya Dipa,
waktu itu ada mahasiswa dikampus yang mewawancari ya, saya agak lupa karena
waktunya sudah lumayan lama kurang lebih 2 mingguan yang lalu, hingga akhirnya
saya mengingatnya dan ternyata yang menelpon dari pihakSearch for Common Ground.
SfCG adalah organisasi nirlaba internasional yang bergerak
dibidang perdamaian. SfCG sedang mencari pemimpin-pemimpin muda dari berbagai
negara termasuk Indonesia untuk dilakukan pembinaan selama 5 hari. Saya
terpilih untuk menjadi kandidat LEADING sesuai dengan yang tertera dalam surat
penerimaan. acara dilaksanakan tgl 14-17. Saya sudah memberitahu bahwa saya
belum pulang dari IT-FCP namun panitia menjelaskan bahwa saya bisa menyusul. Perasaan
Bingung sudah mulai menjalar. Ketika SfCG diambil berarti mulai tgl 9-16 di
Bangkok, 17 SfCG dan 20-24 di 3th Convention European Studies.
Kebingungan mulai melanda, namun apakah sudah selesai????
Ternyata tidak. Lantas apa selanjutnya.
Selanjutnya adalah lembaga negara yang dipimpin oleh
Hamdan Zoelva, pengganti Akil Mochtar, sebelumnya Mahfud MD, sebelumnya lagi
Jimly Assidiqi kemudian Sekjen Djanedri M Gaffar. Yaitu Mahkamah Konstitusi.
Surat lamaran yang saya ajukan ternyata berhasil.
Proses Administrasi telah saya Lalui,dan berhak ke
tes selanjutnya yaitu Tes Praktek dan hasilnya saya lolos dan berhak lanjut ke
seleksi selanjutnya yaitu Wawancara sudah saya Lalui dan Hasilnya.
Saya diterima menjadi perisalah Mahkamah Konstitusi
yang nantinya nama saya akan tercantum dalam Lembar Negara Republik Indonesia.
Saya begitu bimbang, gamang apa yang harus saya lakukan.. ngobrol dengan orang
tua, sahabat dan teman untuk mencari solusi terbaik.
Jika saya mengambil pekerjaan Ini maka saya harus
meninggalkan 3 event. Begitu cukup lama kebingungan menghantui saya, hingga akhirnya
malam Selasa tepatnya tgl 5 dimana pagiharinya saya mengirim full paper 3th Convention European Union ke panitia
saya mengambil keputusan.
Jujur kebingungan terjadi kemana-mana. Ibu
menyarankan untuk berpuasa rajab dan meminta doa bagimanakah yang terbaik.
Hingga akhirnya saya menemukan jawabannya. Ternyata jawabannya tidak pernah
kemana-mana hadir setiap saat, selalu terlihat setiap waktu. Jawabannya
terpampang didinding kosan. Sebuah daftar-daftar ImpianDream Come True yang saya buat jauh-jauh hari. Jawabannya ada di
Nomor 8. Yaitu melanjutkan kuliah S2? Melihat impian nomor 8 itu akhirnya saya
memutuskan untuk memilih bekerja di Mahkamah Konstitusi. Saya bercerita kepada
orang tua. Mah.. gugun memilih kerja di MK saja, gugun mau kuliah S2, gaji dari
bekerja di MK akan saya pergunakan untuk daftar S2. Mohon dukungannya. Mamah
pun merestui. Saya segera menghubungi panitia IT-FCP bahwa saya mengundurkan
diri, kata mamah, kalo sudah kerja ke luar negeri bisa kapanpun, kata sahabat “lo
kan pernah ke Thailand mending ke MK saja pengalaman baru” Dan untuk 3th Convention European Studies melalui
tulisan ini, saya memohon maaf tidak bisa presentasi di acara tersebut. Saat
ini saya lolos sebagai pemakalah S1. tetapi ini bukanlah akhir, karena
mudah-mudahan jika diberikan kesempatan untuk diterima S2 saya bisa mencoba
apply bukan sebagai mahasiswa melainkan menjadi pemakalah katagori akademisi,
untuk Search For Common Ground juga
sama, melalui tulisan ini saya juga memohon maaf tidak bisa mengikuti kegiatan
yang sudah dipercayakan kepada saya. Tetapi saya juga mempunyai misi, meski
saya tidak ikut dalam kegiatan organisasi nirlaba internasional bidang
perdamaian bukan berarti saya menyukai peperangan. Percayalah sebagai anak
bangsa Indonesia, kedamaian adalah dambaan dinegara manapun termasuk di Indonesia.
Salam untuk teman-teman kandidat yang lain.
Terima
kasih untuk segala kepercayaan yang telah diberikan kepada saya, terima kasih
kepada seluruh guru-guru, dosen-dosen saya, terima kasih untuk keluarga besar
Jurusan Ilmu Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta. tulisan ini dibuat
setelah saya tanda tangan kontrak kerja di Mahkamah Konstitusi dan saya bersiap
mengikuti Diklat dan sudah harus bertugas. Dan sedih ketika melihat kedepan
bahwa menjadi bagian mahkamah konstitusi adalah akhir karya saya sebagai
mahasiswa S1 Jurusan Ilmu Sosial Politik karena…mohon doanya juni saya akan
sidang skripsi dan September insya allah akan wisuda, amin amin amin.
Saya tidak dapat
memberikan anda rumus kesuksesan, tetapi saya dapat memberi anda rumus
menghadapi kegagalan yaitu “Coba, Coba, Coba dan Coba Lagi