Minggu, 11 Mei 2014

IT-FCP, 3TH CONVENTION EUROPEAN STUDIES, SEARCH FOR COMMON GROUD ATAU MAHKAMAH KONSTITUSI?


IT-FCP, 3TH CONVENTION EUROPEAN STUDIES, SEARCH FOR COMMON GROUD ATAU MAHKAMAH KONSTITUSI?

            Assalamualaikum Wr. Wb
            Kepada seluruh pihak yang saya hormati. Melalui tulisan ini saya ingin berbagi.

Sudah begitu lama saya tidak kembali menuliskan kisah perjalanan hidup saya, saat ini kesempatan itu kembali dengan sebuah kisah yang harus saya utarakan. Mei 2014 menjadi bulan yang sangat luar biasa bagi hidup saya.  Sebelumnya saya ingin memberitahu bahwa saat ini saya sedang memasuki akhir semester dalam perkuliahan yaitu semester delapan. Skripsi menjadi rutinitas yang selalu hadir setiap saat hingga rasa jenuh akan rutunitas pembuatan skripsi muncul. Bermodal sebuah keisengan mencari event-event kegiatan bertemulah saya dengan program Indonesia Thailand Friendship and Cultural Exchanger Program (IT-FCP). Saya pun men-download formulir pendaptaran, mengisi seluruh data diri, membuat essay tentang identitas bangsa. Saat itu pendaptaran sekitar bulan februari. Berselang beberapa minggu muculah hasil peserta yang lolos administrasi dan essay dan saya pun lolos dan berhak untuk melanjutkan ketahap wawancara. Wawancara seharusnya dilaksanakan di UGM namun karena jarak, peserta yang diluar jogja, jatim dan jateng bisa dilakukan via skype. Wawancara berlangsung via skype dengan diajukan berbagai pertanyaan menggunakan bahasa inggris dan bahasa Indonesia. For example tell me about your self. Why do you want join in this program, if you becoming delegates in this program what are you doing etc. wawancara berlangsung cukup lama. hingga akhirnya selesai. Saya pikir sudah selesai proses selekesinya namun saya harus menampilkan kebudayaan Indonesia yang harus di upload  di Youtube. Saat itu malam-malam saya menghubungi adik kelas saya untuk membantu merekam pertunjukan saya yang saat itu deadline jam 9 malam, saya bergegas bersama adik kelas saya menuju teater terbuka UNJ dan saya menunjukan kesenian pencak silat IKSPI Kera Sakti. Setelah beberapa kali take akhirnya sayapun mengunggahnya ke Youtube dan mengirimkan linknya kepada panitia. Setelah beberapa hari diumumkanlah hasil peserta yang lolos untuk mengikuti kegiatan IT-FCP. Pengumuman diumumkan



tepat pukul 24.00 namun pukul 23.00 saya tertidur dan pagi hari saya baru membuka hasil pengumumannya dan hasilnya: 

Nama saya berada diurutan ke 15. Perasaan begitu senang menjalar keseluruh tubuh. Saya pun segera mengurus persiapan keberangkatan. Saya mengetahui jadwal keberangkatan mengalami perubahan yaitu menjadi tgl 9-16 mei 2014.

Saat itu waktu sekitar  bulan maret. Ketika bulan maret datang, dan waktu masih lama menjelang keberangkatan keinginan untuk mencari event lain tidak berkurang tentu dengan skripsi menjadi prioritas utama. Hingga akhirnya saya menemukan program :
Bermodal bahasa inggris yang sangat parah tidak membuat saya menyerah mengikuti kegiatan ini. Saya pun mencoba membuat abstrak yang berkaitan dengan salah satu sub judul yang sudah ditentukan. Saya memilih Contemporary Issues of Europe. Abstrak yang terpilih berkesempatan untuk menjadi speakers dalam diskusi panel acara tersebut, karena bahasa inggris saya payah dan sangat tidak berkualitas saya membuatnya dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu. Judul paper saya adalah Pengangguran di Eropa dan Pengaruhnya Terhadap Stabilitas Ekonomi Global. bermodal sebuah kamus mini saya mencoba mentranslate satu persatu kata dalam abstrak yang saya buat. Pengangguran saya cek dalam kamus yaitu Out of Work. Tidak perduli salah atau tidak yang terpenting saya selesaikan dahulu abstrak saya hingga semua berbahasa inggris. Butuh waktu sangat lama untuk bisa mentranslate abstrak yang hanya selembar itu. namun akhirnya semua selesai, begitu indah abstrak saya berubah menjadi bahasa inggris meski saya menjamin jika langsung dikirim akan membuat panitia yang merupakan pihak Hubungan Internasional UGM geleng-geleng kepala. Menyadari hal itu, saya menghubungi senior saya alumni bahasa inggris UNJ. Dan hasilnya benar saja. Tidak usah jauh-jauh cek kebawah membaca judul awal saja yang Out of Work ternyata sudah salah. Pengangguran yang benar dalam bahasa inggris adalah Unemployee. Beruntunglah saya ya Allah. Koreksian begitu menghujam translatean saya. Hingga semua selesai barulah saya memberanikan diri untuk mengirimkan abstrak saya yang sudah betul betul betul insya allah dengan judul Unemployee in Europe and Its Implication for Global Economic Stabilitation. Abstrak sudah dikirim dan akhirnya tinggal menunggu hasil. Terdapat email bahwa terjadi perubahan jadwal pengumuman karena banyak yang mengirimkan abstrak jadi proses seleksi belum selesai dan pengumuman akan diumumkan pada tanggal selanjutnya. Hingga akhrinya waktu pengumuman tiba
dan hasilnya:
Alhamdulillah abstrak saya lolos di UGM katagori pemakalah mahasiswa. Karena pemakalah dibagi kedalam dua katagori yaitu katagori akademisi dan katagori mahasiswa. Saya pun menyelesaikan full paper saya dan tgl 5 mei kemarin adalah deadline pengumpulan full paper dan sayapun mengirimkannya. Acaranya dilakukan sekitar 6 hari setelah pulang dari IT-FCP.
Ketika sedang di kampus, sayapun bimbingan, karena bagaimanapun juga skripsi harus selesai, pulang pergi ke PSKW Mulya Jaya meneliti wanita eks tuna susila, kemudian ke kampus bimbingan harus menjadi prioritas hingga akhirnya saat dikampus terdapat beberapa orang yang menghampiri menanyakan ka saya tau kaka ketua BEM FIS bisa ngobrol-ngobrol sebentar tidak. Ternyata mereka adalah mahasiswa yang mendapat tugas untuk meneliti tentang gaya kepemimpinan, saya beranggrapan mungkin ini hanya penelitian seperti biasanya. Saya pun menjelaskan tentang kepemimpinan saya, dst. Hingga suatu hari saya mendapat telepon: Haloo dengan Gugun Gunawan saya Dipa, waktu itu ada mahasiswa dikampus yang mewawancari ya, saya agak lupa karena waktunya sudah lumayan lama kurang lebih 2 mingguan yang lalu, hingga akhirnya saya mengingatnya dan ternyata yang menelpon dari pihakSearch for Common Ground.
SfCG adalah organisasi nirlaba internasional yang bergerak dibidang perdamaian. SfCG sedang mencari pemimpin-pemimpin muda dari berbagai negara termasuk Indonesia untuk dilakukan pembinaan selama 5 hari. Saya terpilih untuk menjadi kandidat LEADING sesuai dengan yang tertera dalam surat penerimaan. acara dilaksanakan tgl 14-17. Saya sudah memberitahu bahwa saya belum pulang dari IT-FCP namun panitia menjelaskan bahwa saya bisa menyusul. Perasaan Bingung sudah mulai menjalar. Ketika SfCG diambil berarti mulai tgl 9-16 di Bangkok, 17 SfCG dan 20-24 di 3th Convention European Studies.
Kebingungan mulai melanda, namun apakah sudah selesai???? Ternyata tidak. Lantas apa selanjutnya.
Selanjutnya adalah lembaga negara yang dipimpin oleh Hamdan Zoelva, pengganti Akil Mochtar, sebelumnya Mahfud MD, sebelumnya lagi Jimly Assidiqi kemudian Sekjen Djanedri M Gaffar. Yaitu Mahkamah Konstitusi. Surat lamaran yang saya ajukan ternyata berhasil.
Proses Administrasi telah saya Lalui,dan berhak ke tes selanjutnya yaitu Tes Praktek dan hasilnya saya lolos dan berhak lanjut ke seleksi selanjutnya yaitu Wawancara sudah saya Lalui dan Hasilnya.
Saya diterima menjadi perisalah Mahkamah Konstitusi yang nantinya nama saya akan tercantum dalam Lembar Negara Republik Indonesia. Saya begitu bimbang, gamang apa yang harus saya lakukan.. ngobrol dengan orang tua, sahabat dan teman untuk mencari solusi terbaik.
Jika saya mengambil pekerjaan Ini maka saya harus meninggalkan 3 event. Begitu cukup lama  kebingungan menghantui saya, hingga akhirnya malam Selasa tepatnya tgl 5 dimana pagiharinya saya mengirim full paper 3th Convention European Union ke panitia saya mengambil keputusan.
Jujur kebingungan terjadi kemana-mana. Ibu menyarankan untuk berpuasa rajab dan meminta doa bagimanakah yang terbaik. Hingga akhirnya saya menemukan jawabannya. Ternyata jawabannya tidak pernah kemana-mana hadir setiap saat, selalu terlihat setiap waktu. Jawabannya terpampang didinding kosan. Sebuah daftar-daftar ImpianDream Come True yang saya buat jauh-jauh hari. Jawabannya ada di Nomor 8. Yaitu melanjutkan kuliah S2? Melihat impian nomor 8 itu akhirnya saya memutuskan untuk memilih bekerja di Mahkamah Konstitusi. Saya bercerita kepada orang tua. Mah.. gugun memilih kerja di MK saja, gugun mau kuliah S2, gaji dari bekerja di MK akan saya pergunakan untuk daftar S2. Mohon dukungannya. Mamah pun merestui. Saya segera menghubungi panitia IT-FCP bahwa saya mengundurkan diri, kata mamah, kalo sudah kerja ke luar negeri bisa kapanpun, kata sahabat “lo kan pernah ke Thailand mending ke MK saja pengalaman baru” Dan untuk 3th Convention European Studies melalui tulisan ini, saya memohon maaf tidak bisa presentasi di acara tersebut. Saat ini saya lolos sebagai pemakalah S1. tetapi ini bukanlah akhir, karena mudah-mudahan jika diberikan kesempatan untuk diterima S2 saya bisa mencoba apply bukan sebagai mahasiswa melainkan menjadi pemakalah katagori akademisi, untuk Search For Common Ground juga sama, melalui tulisan ini saya juga memohon maaf tidak bisa mengikuti kegiatan yang sudah dipercayakan kepada saya. Tetapi saya juga mempunyai misi, meski saya tidak ikut dalam kegiatan organisasi nirlaba internasional bidang perdamaian bukan berarti saya menyukai peperangan. Percayalah sebagai anak bangsa Indonesia, kedamaian adalah dambaan dinegara manapun termasuk di Indonesia. Salam untuk teman-teman kandidat yang lain.
            Terima kasih untuk segala kepercayaan yang telah diberikan kepada saya, terima kasih kepada seluruh guru-guru, dosen-dosen saya, terima kasih untuk keluarga besar Jurusan Ilmu Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta. tulisan ini dibuat setelah saya tanda tangan kontrak kerja di Mahkamah Konstitusi dan saya bersiap mengikuti Diklat dan sudah harus bertugas. Dan sedih ketika melihat kedepan bahwa menjadi bagian mahkamah konstitusi adalah akhir karya saya sebagai mahasiswa S1 Jurusan Ilmu Sosial Politik karena…mohon doanya juni saya akan sidang skripsi dan September insya allah akan wisuda, amin amin amin.

Saya tidak dapat memberikan anda rumus kesuksesan, tetapi saya dapat memberi anda rumus menghadapi kegagalan yaitu “Coba, Coba, Coba dan Coba Lagi
(Herbert Bayard Swope)

Rabu, 27 November 2013

FPI

FPI

kelas terasa sunyi diawal pelajaran hingga akhirnya berubah menjadi perdebatan hebat antara Guru dengan murid terkait FPI. anak-anak begitu bertanya-tanya kenapa FPI melakukan tindakan swefing sendiri. padahal kita punya polisi yang bertugas menyelesaikan kata anak kelas XI IPA 1. anak lain berbicara kenapa harus ada kekerasaan, mengapa FPI masih tetap ada padahal dia suka membuat keributan, kenapa FPI tidak membuat negara sendiri saja.... dalam hati saya luar biasa sekali mereka. ini adalah tantangan buat saya ketika rasa ingin tahu mereka yang sangat mendalam. tugas seorang guru janganlah mempropokasi, ketika terjadi suatu masalah di negeri ini kita mencoba mengarahkannya dengan jalan diskusi yang mendalam termasuk mencari penyelesaiannya sesuai dengan peran masing-masing termasuk pelajar.
saya mencoba untuk menenangkan mereka. dimulai dengan mengaitkan contoh miss universe yang dilaksanakan di bali. saya pun melemparkan pertanyaan, kenapa miss universe dilaksanakan di bali??? anak-anak menjawab.. sekalian liburan kali pak, hingga akhirnya ada satu anak yang memang luar biasa menjawab dan mengaitkannya dengan FPI. karena mayoritas orang bali tidak beragama muslim pak dan FPI adalah Ormas yang islam pak. hebat sekali anak ini. saya menambahkan benar sekali bali mayoritas beragama hindu bukan muslim, FPI pun mengijinkan Miss Universe di adakan di indonesia asalakan di Bali bukan tempat lain. lanjut kembali terkait permaslahan yang terjadi di negara ini ketika Miss Universe berbenturan dengan KTT APEC yang juga dilaksanakan di bali. apa yang terjadi??? tambah saya lagi Hari Tanusudibyo bilang dia sanggup menyelenggarakan Miss Universe di Sentul Bogor tetapi apakah mungkin?? pasti selalu ada konsekuensinya ketika Miss Universe dipindah diluar bali. melihat hal itu, apa yang bisa kita tangkap dari FPI?? FPI Ormas yang menjunjung tinggi toleransi. terlepas dari caranya dalam melakukan tindakan sweefing ketika bertentangan dengan kaidah islam. kekerasan dalam hal apaun tidak pernah dibenarkan. lantas kenapa harus masih ada kekerasan pak yang dilakukan FPI? anak-anak ku. tahun ini sudah ada UU tentang Organisasi kemasyarakatan dimana ketika ormas yang sudah bertentangan dengan aturan bertindak anarikis dapat dibekukan sementara dan apabila ormas tersebut tetap melakukannya maka dapat dbubarkan. iyaa pak tapi kenapa masih ada kekerasan? nak.. terkadang apa yang kita inginkan tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya. kita menyadari bahwa islam adalah agama yang mayoritasnya adalah muslim dan FPI menjadi Ormas yang besar termasuk orang-orang didalamnya. jika ditanya terus menerus mengapa FPI berbuat anarkis.. bapak bisa bilang. jangan sampai kalian melihat FPI seperi nila setitik rusak susu sebelanga. kita boleh tidak sepakat dengan kekerasan tapi jangan benci FPI.. FPI juga bagian dari kita. FPI ada di sekitar kita, hidup bersama kita. biarkan yang bertentangan oleh FPI kita serahkan ke lembaga yang berwenang. senang sekali kalian tidak menyukai kekerasan maka janganlah sekali-kali kalian melakukan kekerasan. bapak ko membela FPI terusss.. jangan-jangan bapak anggota FPI lagi hahahha. 
ketiak diakhir pembelajaran dan bertemu di lapangan labschool.. haduuh ada bapak FPI. dan saya pun hanya bisa tertawa..,

Senin, 18 November 2013

STORY OF PPLABS

PINGSAN di KELAS
          Pagi itu udara terasa segar, terlihat kemacetan seperti biasa di depan rumah keduaku "LABSCHOOL Jakarta" sekolah yang mempunyai Tag Line Iman,Ilmu,Amal ini adalah sekolah yang mengajarkanku banyak pengalaman akan arti seorang guru melalui Program Pengenalan Lapangan yang harus saya lakukan di semester 7 sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana di jurusan Ilmu Sosial Politik Program Study Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. hari ini hari rabu seperti biasa kemeja abu-abu berdasi hitam dan celana bahan hitam menemaniku melangkah menuju kelas XI IPA 1. kegiatan pembelajaran dimulai dengan begitu lancar,semua peserta didik menyimak materi dengan begitu baik dan aktif sampai saat dipertengahan pelajaran terasa ada yang kurasa berbeda ada yang mendekat di adalah muridku yang kupanggil dengan sebutan Bisma ia mirip sekali dengan Bisam SMASH bahkan di Handphone nya ada foto dirinya dengan Bisma dan Iqbal Coboy Junior dan sangat sulit membedakan diantara ketiganya. dia menghampiri dengan jalan perlahan dengan tubuh yang sangat lemah, dia berkata bapak saya tidak enak badan, badan saya panas (sambil memegang kening dengan tangannya) saya pun terkaget dan awalnya hanya berkata kok anak Osis sakit sii.. anak yang bernama asli "benua"  ini adalah anak osis di SMA labschool yang gagah perkasa aku pun memegang keningnya dengan tanganku dan memang benar keningnya terasa hangat, setelah itu dia melanjutkan saya mau izin ke UKS pak, baiklah kamu sama siapa kesana dia memanggil bro..bro..bro ya dialah Febro si ketua angkatan datang dan mengantar benua ke UKS.. saat berjalan menuju pintu keluar tiba-tiba serentak sekelas terkejut mendengan "debbuuggg" ya benua pingsan di kelas, aku pun terkejut dna segera menghampiri dan berkata ayo ayo dibawa cepet aku pun membuka pintu dan di depan masih ada ibu ika guru BK dia berkata ada apa pak.. ini bu ada siswa pingsan di kelas, setelah membuka pintu dengan cekatan dan terampil gembira aku pun menggotong benua bersama teman-temannya, tubuhnya begitu lemas, dengan wajah pucat dan mata tertutup...aku pun melangkah menuju pintu keluar..tiba-tiba benua terbangun dan berkata hahahahah.....kemudian berkata "bapak kan sebentar lagi selesai PPL jadi harus ada kenangannya pak" ---.--- okayy.. kalian berhasil membuat bapak terkejut.. thanks untuk kejutannya. ini pengalaman yang takan terlupakan selama saya PPL di labschool.   

TO
            LABSCHOOL tidak hanya mengajarkan bagaimana kita mengajar di kelas, tetapi Labschool juga selalu melibatkan mahasiswa PPL untuk ikut dalam kegiatan sekolah dan salah satu kegiatan wajib yang selalu dilaksanakan setiap tahun khusus untuk siswa baru labschool yaitu TRIP OBSERVASI. kegiatan ini selalu dilaksanakan di pedesaan selama 5 hari dan tahun 2013 dilaksanakan di desa Banceuy Subang Jawa Barat. mahasiswa PPL dipilih untuk menjadi guru pembimbing kelompok. awal mula saya bertanya-tanya maksud dari kegiatan TO ini apa.. dan pak ano selaku wakil kepala sekolah bidang akademik menghampiri "pak gugun nanti pas TO tolong bantu di bagian penelitian ya" baik pak. dan karena tugas itu saya pun membuka laporan TO tahun 2012 untuk bisa mempelajari apa itu TO. namun di lapangan mengajarkan saya lebih dari sekedar di lembaran buku. pertama saya sadar bahwa kegiatan TO benar-benar positif karena mayoritas bahkan semua anak SMA Labschool adalah golongan ekonomi mapan.yang terbiasa dengan fasilitas lengkap, datang dan pulang sekolah di jemput tiba-tiba harus dihadapkan dengan keadaan jika tidak masak tidak bisa makan, kalo tidak disiplin akan dihukum semua diajarkan melalui TO. kedua TO mengajarkan anak-anak untuk selalu bersyukur dengan apa yang telah dimilikinya, karena selama 5 hari kita tinggal dengan warga desa dengan penghasilan hanya dari bertani.. mereka diajarkan prihatin dengan kondisi orang lain. ada yang komen kenapa di rumah ini tidak ada kulkas, ada juga yang bilang saya tidak mau ke kamar mandi karena jijik, ada yang tidak mau BAB dan lebih memilih menahan sampai selesai TO karena jijik dengan kamar mandi di desa, ada juga yang tidak mau masuk kamar mandi jika tidak memakai sendal. padahal rumuh-rumah yang ditempati sudah dipilih dengan standar yang sangat baik, kalau boleh jujur kamar mandi disana jauh lebih nyaman daripada dikosan saya sendiri. hari pertama mereka diminta membawa bekal makanan sendiri di kotak makan, dan mereka lebih memilih membuang tempat makanan daripada harus mencucinya..inilah realita no fiktif dan bukan sinetron apalagi film korea. setiap jam 3 pagi saya harus membangunkan anak-anak untuk segera mengambil wudhu dan menuju masjid..dan hasilnya ya ampuuun susahnya membangunkan anak-anak ini. "nak..nak bangun nak ayo kita ke masjid...aaaaah bapak bentar lagi yaaaa, ayo nak udah mau setengah 4 nanti dapat pita hitam (hukuman bagi kelompok yang tidak disiplin). akhirnya setelah dibujuk-bujuk mereka pun bergegas wudhu dan menuju masjid. setelah pulang dari masjid mereka siap-siap untuk sarapan.. karena stok telor sudah habis, yang tersisa ada sarden, mie instan dan beras. akhirnya saya dibantu dengan anak-anak memasak nasi. setelah selesai memasak. kita menyajikannya di ruang tengah anak-anak kemudian berkumpul dan makan bersama, belum  memulai berdoa tiba-tiba ada anak bilang. "kita makan mie pak?" iya nak,, knp... saya takut dimarahi sama ibu sya kalo makan mie pak, karena dirumah tidak pernah disediakan mie instan dan kalo nekat saya suka di sumpahin sama ibu saya kalo makan mie.., tapi mie instan enak pak. teman yang lain tiba-tiba bilang " kalian kapan terakhir makan mie instan".. ada yang jawab gue suka makan mie tapi kalo mie instan gatau kapan terakhir makan, tapi kalo Bakmi GM mah suka.., aku pun hanya tertawa-tawa saja. ingat kalo dirumah saat orang tua berangkat kerja kalo ga dikasih uang untuk membeli makan selalu menstok mie instan dan telor..namun mereka sungguh berbeda. inilah labschool. TO mendorongku untuk menjadi seperti orangtua mereka yang mapan.. entah untuk yang keberapa..labschool mengajarkanku banyak hal.  

Minggu, 07 Oktober 2012

Undangan menjadi pembicara


PERNAHKAN DIUNDANG MENJADI PEMBICARA? SAYA AKAN MENJAWAB PERNAH…DI KAMPUS MU SENDIRI? SAYA MENJAWAB UNJ…OH  BUKAN TAPI DI UNIVERSITAS INDONESIA...KO BISA? BEGINI CERITANYA..
                Berawal dari sebuah keisengan membuka jejaring sosial FB.. teman saya yang merupakan anggota parlemen remaja DPR RI sama seperti saya yang berasal dari Universitas Indonesia mempublish sebuah kegiatan yang bernama PPW (published and Political Week) atau pekan publikasi politik. Acara yang digagas oleh mahasiswa dari fakultas ilmu sosial dan ilmu politik ini mengadakan seleksi abstrak dimana yang lolos kemudian akan dipresentasikan dihadapan mahasiswa Universitas Indonesia dan Tamu undangan dari seluruh Indonesia. Mahasiswa yang lolos abstrak akan menjadi pemicara dengan 2 orang pakar professional dan satu orang lagi dari kalangan mahasiwa. Saya pun mengirim abstrak saya ke panitia. Entah berapa lama tiba-tiba teman saya bernama zaki ar robby yang sekarang menjabat sebagai ketua keluarga mahasiswa sosiologi universitas gadjah mada jurusan sosiologi politik sekaligus anggota parlemen remaja DPR RI juga mengirim pesan singkat via SMS yang berisi “mas mau hadir tidak ke universitas Indonesia” saya heran dan tidak paham maksud sms teman saya itu. Saya menanyakan maksud sms nya.. mau ada acara apa mas? Dia menjawab mas Gugun Ikut lomba PPW kan di UI, saya menjawab ia ko mas zaki tau? Dia menjawab coba cek saja di email mas Gugun. Oke terima kasih mas..seketika saya mengecek email namun hanya agenda kegiatan PPW saja yang masuk tidak tertera kalau abstrak saya lolos. Keesokan harinya bertepatan dengan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiwa Fakultas Ilmu Sosial tiba-tiba saya mendapat pesan singkat dari panitia PPW bahwa saya lolos menjadi pembicara dan diminta mempersapakan file presentasi dalam bentuk powerpoint. Lalu saya menelpon panitia dan meyakinkan sms tersebut dan panitia membenarkan kalau saya lolos abstrak dan harus presentasi di UI. Saya bingung karena kabar awal saya diminta presentasi hari senin dan pada saat itu jadwal Monev PKM saya juga sama pada hari tersebut. Entah harus bagaimana..saya mencoba menelpon kembali kepanitia dan mencoba memindahkan jadwal dan akhirnya berhasil pindah ke hari selasa dalam hati sombong sekali saya sudah syukur lolos pake tawar-menawar segala.saya lega akhirnya tidak berbenturan dengan Monev PKM saya. Tidak ada hujan tidak ada petir tiba-tiba panitia Monev mengabarkan bahwa presentasi Monev dengan DIKTI untuk kampus UNJ dilaksanakan pada hari Selasa..pusing..bingung..mendera jiwa. Dan dengan perasaan sangat tidak enak saya pun menelpon anggota Monev yang lain…”halo lian jika saya tidak ikut monev bagaimana ya bisa tidak? Dia dengan keras menjawab.. “semuanya aja ga usah monev biarin gue aja yang presentasi kalo gitu, kita udah ditinggal 1 orang gun masa lo juga mau ga ikut monev”. Mendengar ucapan itu saya menelpon panitia PPW dan memohon maaf kalau saya tidak bisa memenuhi undangan di universitas Indonesia. Lalu apa jawabannya. Baik mas tidak apa-apa boleh kah saya meminta pengganti seperti Reza Riansyah dia meminta nomernya.. (reza adalah kaka kelas saya yang mengirim abstrak PPW UI namun tidak lolos). Atau mas saja yang menghubungi agar bisa menggantikan mas gugun di PPW UI. Saya pun segera menghubunginya awalnya  bang reza menyetujui namun selepas shalat jumat dia menelpon saya dan berkata Gun maaf gue membatalkan undangan PPW UI karena dadakan, lo juga si kenapa minta gantiin sama gue si. Gue jadi pembicara di UNJ aja tidak pernah ini di UI ada-ada aja. Dan akhirnya kami berdua pun tidak ada yang berangkat menjadi pembicara di UI. Saya pun seharian fokus mempersiapkan diri untuk presentasi monev PKM dengan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Sungguh luar biasa. Dan teman saya dari UGM pun mengabarkan kalau dia sudah sampai di UI dan siap untuk presentasi.. amazing. Masih banyak cerita lainnya. Tunggu saja. Karena ini sebagian kecil dari segunung perjalanan yang tentunya akan saya bagi teman-teman saya.

Sabtu, 06 Oktober 2012

Pembicara di PPW UI

karena abstrak inilah saya diminta panitia Published and Political Week di Universitas Indonesia Tahun 2012 untuk menjadi pembicara di acara tersebut namun karena saya harus MONEV Pekan Kreativitas Mahasiswa dengan DIKTI saya tidak menghadiri undangan PPW namun saya bangga bisa menjadi Finalis Di PPW..terima kasih allah


ABSTRAK
Satu Kearifan Lokal sebagai Penguasa di Satu Negara di Dunia
(oleh: Gugun Gunawan mahasiswa Universitas Negeri Jakarta)
Indonesia adalah negara multikultural yang sangat luar biasa. Badan Pusat Statistik mecatat terdapat 1.128 suku bangsa yang tersebar diseluruh tanah air Indonesia. Tidak hanya itu dari setiap suku bangsa mempunyai ke khasan dan keelokan budaya tersendiri yang dapat menjadi keungulan disetiap belahan daerah di Indonesia. Namun melihat keadaan Indonesia sekarang dimana tingkat kemiskinan  masih tinggi,badan pusat statistik mencatat jumlah orang miskin di indoneisa September 2011 sebanyak 29,89 juta orang. Angka ini sangat besar sekali ditengah keadaan sumber daya alam yang begitu melimpah di Indonesia.  
Keberagaman menjadi salah satu keunggulan lokal bangsa Indonesia. Mengapa permasahan kesejahteraan dan perkembangan perekonomian di Indonesia masih sangat rendah meskipun kementrian keuangan tetap menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan tetap stabil yaitu 6,7 %. Melihat dari hal ini sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia dalam ukuran taraf dunia masihdikatakan tertinggal. Kenyataan ini dibuktikan dengan jumlah buruh yang sangat tinggi yang bekerja kepada para perusahaan asing mencapai 119,4 juta orang dan ini terdiri dari berbagai daerah di Indonesia. Ini menandakan sumber daya Indonesia masih belum bisa menjadi bos di negaranya sendiri.
Persaingan di dunia baik dalam hal perdagangan mapun IPTEK bangsa Indonesia pada dasarnya mempunyai potensi yang luar biasa. Permasalahannya ialah metode,sistem pengembangan untuk menghadapi persaingan di dunia masih dirasa kurang maksimal seperti program pemerintah terkait persaingan perdagangan melalui OVOP (One Village One Produck), usaha ini dilakukan dalam upaya peningkatan potensi daerah yang kemudian dapat dikembangakan di pasar nasional maupun internasional, namun banyak daerah yang belum mengtahui program seperti ini. Atau terkait pengembangan Sumber Daya Manusia, kita bisa berkaca pada negara china dimana pemerintah dengan mudahnya menggelontorkan dana untuk para generas muda untuk belajar di luar negeri yang kemudian diharapakan kembali kenegara asal dengan membawa perubahan. Indonesia punya potensi saatnya mengembangkan dalam upaya menghadapi persaingan global.

karena ini aku bahagia



abstrak inilah yang mengantarkan saya menjadi finalis youthpower2012 di Universitas Gadjah Mada. Mudah-mudahan menginspirasi.. semangat berkarya..


ABSTRAK
Hedonisme pemuda dan antipati menjaga lingkungan
                Indonesia 84 tahun yang lalu tepatnya tanggal 28 oktober 1928  menjadi momentum kebangkitan pemuda membulatkan tekad untuk mengangkat harkat dan martabat orang Indonesia. Peran pemuda menjadi sangat vital sebagai motor penggerak kebangsaan yang saat itu sedang pada titik nadir dari sebuah harapan yang disebut kesejahteraan. Pemuda berjuang mengeluarkan segenap jiwa dan raganya bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri melainkan untuk kemaslahatan bangsa Indonesia. Sikap pantang menyerah, sensitif terhadap situasi dan kondisi bangsa adalah kebanggan dari attitude dan perilaku pemuda saat itu. Saat ini modernisasi dan westernisasi seakan-akan tidak mampu menembus sikap dan komitmen cinta tanah air bangsa Indonesia. Menyadari bahwa Indonesia begitu kaya dan elok dipandang mata, yang pantas dijaga agar tidak rusak oleh keegoisan para golongan muda disaat itu. Namun semua berubah saat ini meski jumlah pemuda di Indonesia menurut data badan pusat statistik Indonesia mencapai 62,9 juta jiwa angka yang sangat luar biasa besar sebagai tameng yang menjaga Indonesia dari keterpurukan tetapi das sein berkata lain saat ini degradasi moral dan life style pemuda perlahan-lahan merusak bangsa ini. Pernyataan ini bukan tanpa alasan kesadaran membuang sampah sejak dini saja masih dirasa kurang yang semestinya sudah dibiasakan sejak dini. Sebagai contoh dinas kebersihan DKI Jakarta saja mencatat jumlah sampah mencapai 277,966 m3 per hari bila kita lihat angka pemuda di Jakarta tahun 2007 mencapai 3509,0 atau lebih dari separuh penduduk jakarta dan yang terbanyak adalah di provinsi jawa barat yang jumlah pemuda berdasarkan data BPS mencapai 13,256,1 pemuda. Dengan jumlah yang begitu banyak pemuda juga mempunyai pengaruh terhadap kerusakan lingkungan terlebih dalam perusakan lingkungan melalui sampah karena gaya hidup yang salah.saat ini bisa terlihat dari gaya hidup pemuda cenderung menginginkan sesuatu yang instan, cepat dan trendy termasuk dalam pergaulan. Pemuda di Indonesia cenderung menggunkan atau mengkonsumsu sesuatu yang sulit di recycle. Pemuda di Indonesia menjunjung tinggi eksisme dalam pergaulan dan moderintas diagung-agungkan. Kepedulian terhadap lingkungan terabaikan. Bergaul di mall menjadi pilihan daripada mengunjungi suaka margasatwa. Pemikiran menjaga lingkungan hanya dilakukan oleh petugas kebersihan karena egosentrisme kaum pemuda.Tidak hanya itu gaya hidup pemuda yang senang dengan hedonisme, menghabiskan banyak waktu untuk mendapatkan pengakuan dari pemuda lain juga mempengaruhi terhadap pelestarian lingkungan karena acuh.maka dari itu Program-program pemuda yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan seperti reboisasi,kerja bakti,gerakan pemuda peduli sungai dan laut juga perlu ditingkatkan.