Minggu, 11 Mei 2014

IT-FCP, 3TH CONVENTION EUROPEAN STUDIES, SEARCH FOR COMMON GROUD ATAU MAHKAMAH KONSTITUSI?


IT-FCP, 3TH CONVENTION EUROPEAN STUDIES, SEARCH FOR COMMON GROUD ATAU MAHKAMAH KONSTITUSI?

            Assalamualaikum Wr. Wb
            Kepada seluruh pihak yang saya hormati. Melalui tulisan ini saya ingin berbagi.

Sudah begitu lama saya tidak kembali menuliskan kisah perjalanan hidup saya, saat ini kesempatan itu kembali dengan sebuah kisah yang harus saya utarakan. Mei 2014 menjadi bulan yang sangat luar biasa bagi hidup saya.  Sebelumnya saya ingin memberitahu bahwa saat ini saya sedang memasuki akhir semester dalam perkuliahan yaitu semester delapan. Skripsi menjadi rutinitas yang selalu hadir setiap saat hingga rasa jenuh akan rutunitas pembuatan skripsi muncul. Bermodal sebuah keisengan mencari event-event kegiatan bertemulah saya dengan program Indonesia Thailand Friendship and Cultural Exchanger Program (IT-FCP). Saya pun men-download formulir pendaptaran, mengisi seluruh data diri, membuat essay tentang identitas bangsa. Saat itu pendaptaran sekitar bulan februari. Berselang beberapa minggu muculah hasil peserta yang lolos administrasi dan essay dan saya pun lolos dan berhak untuk melanjutkan ketahap wawancara. Wawancara seharusnya dilaksanakan di UGM namun karena jarak, peserta yang diluar jogja, jatim dan jateng bisa dilakukan via skype. Wawancara berlangsung via skype dengan diajukan berbagai pertanyaan menggunakan bahasa inggris dan bahasa Indonesia. For example tell me about your self. Why do you want join in this program, if you becoming delegates in this program what are you doing etc. wawancara berlangsung cukup lama. hingga akhirnya selesai. Saya pikir sudah selesai proses selekesinya namun saya harus menampilkan kebudayaan Indonesia yang harus di upload  di Youtube. Saat itu malam-malam saya menghubungi adik kelas saya untuk membantu merekam pertunjukan saya yang saat itu deadline jam 9 malam, saya bergegas bersama adik kelas saya menuju teater terbuka UNJ dan saya menunjukan kesenian pencak silat IKSPI Kera Sakti. Setelah beberapa kali take akhirnya sayapun mengunggahnya ke Youtube dan mengirimkan linknya kepada panitia. Setelah beberapa hari diumumkanlah hasil peserta yang lolos untuk mengikuti kegiatan IT-FCP. Pengumuman diumumkan



tepat pukul 24.00 namun pukul 23.00 saya tertidur dan pagi hari saya baru membuka hasil pengumumannya dan hasilnya: 

Nama saya berada diurutan ke 15. Perasaan begitu senang menjalar keseluruh tubuh. Saya pun segera mengurus persiapan keberangkatan. Saya mengetahui jadwal keberangkatan mengalami perubahan yaitu menjadi tgl 9-16 mei 2014.

Saat itu waktu sekitar  bulan maret. Ketika bulan maret datang, dan waktu masih lama menjelang keberangkatan keinginan untuk mencari event lain tidak berkurang tentu dengan skripsi menjadi prioritas utama. Hingga akhirnya saya menemukan program :
Bermodal bahasa inggris yang sangat parah tidak membuat saya menyerah mengikuti kegiatan ini. Saya pun mencoba membuat abstrak yang berkaitan dengan salah satu sub judul yang sudah ditentukan. Saya memilih Contemporary Issues of Europe. Abstrak yang terpilih berkesempatan untuk menjadi speakers dalam diskusi panel acara tersebut, karena bahasa inggris saya payah dan sangat tidak berkualitas saya membuatnya dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu. Judul paper saya adalah Pengangguran di Eropa dan Pengaruhnya Terhadap Stabilitas Ekonomi Global. bermodal sebuah kamus mini saya mencoba mentranslate satu persatu kata dalam abstrak yang saya buat. Pengangguran saya cek dalam kamus yaitu Out of Work. Tidak perduli salah atau tidak yang terpenting saya selesaikan dahulu abstrak saya hingga semua berbahasa inggris. Butuh waktu sangat lama untuk bisa mentranslate abstrak yang hanya selembar itu. namun akhirnya semua selesai, begitu indah abstrak saya berubah menjadi bahasa inggris meski saya menjamin jika langsung dikirim akan membuat panitia yang merupakan pihak Hubungan Internasional UGM geleng-geleng kepala. Menyadari hal itu, saya menghubungi senior saya alumni bahasa inggris UNJ. Dan hasilnya benar saja. Tidak usah jauh-jauh cek kebawah membaca judul awal saja yang Out of Work ternyata sudah salah. Pengangguran yang benar dalam bahasa inggris adalah Unemployee. Beruntunglah saya ya Allah. Koreksian begitu menghujam translatean saya. Hingga semua selesai barulah saya memberanikan diri untuk mengirimkan abstrak saya yang sudah betul betul betul insya allah dengan judul Unemployee in Europe and Its Implication for Global Economic Stabilitation. Abstrak sudah dikirim dan akhirnya tinggal menunggu hasil. Terdapat email bahwa terjadi perubahan jadwal pengumuman karena banyak yang mengirimkan abstrak jadi proses seleksi belum selesai dan pengumuman akan diumumkan pada tanggal selanjutnya. Hingga akhrinya waktu pengumuman tiba
dan hasilnya:
Alhamdulillah abstrak saya lolos di UGM katagori pemakalah mahasiswa. Karena pemakalah dibagi kedalam dua katagori yaitu katagori akademisi dan katagori mahasiswa. Saya pun menyelesaikan full paper saya dan tgl 5 mei kemarin adalah deadline pengumpulan full paper dan sayapun mengirimkannya. Acaranya dilakukan sekitar 6 hari setelah pulang dari IT-FCP.
Ketika sedang di kampus, sayapun bimbingan, karena bagaimanapun juga skripsi harus selesai, pulang pergi ke PSKW Mulya Jaya meneliti wanita eks tuna susila, kemudian ke kampus bimbingan harus menjadi prioritas hingga akhirnya saat dikampus terdapat beberapa orang yang menghampiri menanyakan ka saya tau kaka ketua BEM FIS bisa ngobrol-ngobrol sebentar tidak. Ternyata mereka adalah mahasiswa yang mendapat tugas untuk meneliti tentang gaya kepemimpinan, saya beranggrapan mungkin ini hanya penelitian seperti biasanya. Saya pun menjelaskan tentang kepemimpinan saya, dst. Hingga suatu hari saya mendapat telepon: Haloo dengan Gugun Gunawan saya Dipa, waktu itu ada mahasiswa dikampus yang mewawancari ya, saya agak lupa karena waktunya sudah lumayan lama kurang lebih 2 mingguan yang lalu, hingga akhirnya saya mengingatnya dan ternyata yang menelpon dari pihakSearch for Common Ground.
SfCG adalah organisasi nirlaba internasional yang bergerak dibidang perdamaian. SfCG sedang mencari pemimpin-pemimpin muda dari berbagai negara termasuk Indonesia untuk dilakukan pembinaan selama 5 hari. Saya terpilih untuk menjadi kandidat LEADING sesuai dengan yang tertera dalam surat penerimaan. acara dilaksanakan tgl 14-17. Saya sudah memberitahu bahwa saya belum pulang dari IT-FCP namun panitia menjelaskan bahwa saya bisa menyusul. Perasaan Bingung sudah mulai menjalar. Ketika SfCG diambil berarti mulai tgl 9-16 di Bangkok, 17 SfCG dan 20-24 di 3th Convention European Studies.
Kebingungan mulai melanda, namun apakah sudah selesai???? Ternyata tidak. Lantas apa selanjutnya.
Selanjutnya adalah lembaga negara yang dipimpin oleh Hamdan Zoelva, pengganti Akil Mochtar, sebelumnya Mahfud MD, sebelumnya lagi Jimly Assidiqi kemudian Sekjen Djanedri M Gaffar. Yaitu Mahkamah Konstitusi. Surat lamaran yang saya ajukan ternyata berhasil.
Proses Administrasi telah saya Lalui,dan berhak ke tes selanjutnya yaitu Tes Praktek dan hasilnya saya lolos dan berhak lanjut ke seleksi selanjutnya yaitu Wawancara sudah saya Lalui dan Hasilnya.
Saya diterima menjadi perisalah Mahkamah Konstitusi yang nantinya nama saya akan tercantum dalam Lembar Negara Republik Indonesia. Saya begitu bimbang, gamang apa yang harus saya lakukan.. ngobrol dengan orang tua, sahabat dan teman untuk mencari solusi terbaik.
Jika saya mengambil pekerjaan Ini maka saya harus meninggalkan 3 event. Begitu cukup lama  kebingungan menghantui saya, hingga akhirnya malam Selasa tepatnya tgl 5 dimana pagiharinya saya mengirim full paper 3th Convention European Union ke panitia saya mengambil keputusan.
Jujur kebingungan terjadi kemana-mana. Ibu menyarankan untuk berpuasa rajab dan meminta doa bagimanakah yang terbaik. Hingga akhirnya saya menemukan jawabannya. Ternyata jawabannya tidak pernah kemana-mana hadir setiap saat, selalu terlihat setiap waktu. Jawabannya terpampang didinding kosan. Sebuah daftar-daftar ImpianDream Come True yang saya buat jauh-jauh hari. Jawabannya ada di Nomor 8. Yaitu melanjutkan kuliah S2? Melihat impian nomor 8 itu akhirnya saya memutuskan untuk memilih bekerja di Mahkamah Konstitusi. Saya bercerita kepada orang tua. Mah.. gugun memilih kerja di MK saja, gugun mau kuliah S2, gaji dari bekerja di MK akan saya pergunakan untuk daftar S2. Mohon dukungannya. Mamah pun merestui. Saya segera menghubungi panitia IT-FCP bahwa saya mengundurkan diri, kata mamah, kalo sudah kerja ke luar negeri bisa kapanpun, kata sahabat “lo kan pernah ke Thailand mending ke MK saja pengalaman baru” Dan untuk 3th Convention European Studies melalui tulisan ini, saya memohon maaf tidak bisa presentasi di acara tersebut. Saat ini saya lolos sebagai pemakalah S1. tetapi ini bukanlah akhir, karena mudah-mudahan jika diberikan kesempatan untuk diterima S2 saya bisa mencoba apply bukan sebagai mahasiswa melainkan menjadi pemakalah katagori akademisi, untuk Search For Common Ground juga sama, melalui tulisan ini saya juga memohon maaf tidak bisa mengikuti kegiatan yang sudah dipercayakan kepada saya. Tetapi saya juga mempunyai misi, meski saya tidak ikut dalam kegiatan organisasi nirlaba internasional bidang perdamaian bukan berarti saya menyukai peperangan. Percayalah sebagai anak bangsa Indonesia, kedamaian adalah dambaan dinegara manapun termasuk di Indonesia. Salam untuk teman-teman kandidat yang lain.
            Terima kasih untuk segala kepercayaan yang telah diberikan kepada saya, terima kasih kepada seluruh guru-guru, dosen-dosen saya, terima kasih untuk keluarga besar Jurusan Ilmu Sosial Politik Universitas Negeri Jakarta. tulisan ini dibuat setelah saya tanda tangan kontrak kerja di Mahkamah Konstitusi dan saya bersiap mengikuti Diklat dan sudah harus bertugas. Dan sedih ketika melihat kedepan bahwa menjadi bagian mahkamah konstitusi adalah akhir karya saya sebagai mahasiswa S1 Jurusan Ilmu Sosial Politik karena…mohon doanya juni saya akan sidang skripsi dan September insya allah akan wisuda, amin amin amin.

Saya tidak dapat memberikan anda rumus kesuksesan, tetapi saya dapat memberi anda rumus menghadapi kegagalan yaitu “Coba, Coba, Coba dan Coba Lagi
(Herbert Bayard Swope)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar