abstrak inilah yang mengantarkan saya menjadi finalis youthpower2012 di Universitas Gadjah Mada. Mudah-mudahan menginspirasi.. semangat berkarya..
ABSTRAK
Hedonisme
pemuda dan antipati menjaga lingkungan
Indonesia 84 tahun yang
lalu tepatnya tanggal 28 oktober 1928
menjadi momentum kebangkitan pemuda membulatkan tekad untuk mengangkat
harkat dan martabat orang Indonesia. Peran pemuda menjadi sangat vital sebagai
motor penggerak kebangsaan yang saat itu sedang pada titik nadir dari sebuah
harapan yang disebut kesejahteraan. Pemuda berjuang mengeluarkan segenap jiwa
dan raganya bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri melainkan untuk kemaslahatan
bangsa Indonesia. Sikap pantang menyerah, sensitif terhadap situasi dan kondisi
bangsa adalah kebanggan dari attitude dan
perilaku pemuda saat itu. Saat ini modernisasi dan westernisasi seakan-akan
tidak mampu menembus sikap dan komitmen cinta tanah air bangsa Indonesia.
Menyadari bahwa Indonesia begitu kaya dan elok dipandang mata, yang pantas
dijaga agar tidak rusak oleh keegoisan para golongan muda disaat itu. Namun
semua berubah saat ini meski jumlah pemuda di Indonesia menurut data badan
pusat statistik Indonesia mencapai 62,9 juta jiwa angka yang sangat luar biasa
besar sebagai tameng yang menjaga Indonesia dari keterpurukan tetapi das sein
berkata lain saat ini degradasi moral dan life
style pemuda perlahan-lahan merusak bangsa ini. Pernyataan ini bukan tanpa
alasan kesadaran membuang sampah sejak dini saja masih dirasa kurang yang
semestinya sudah dibiasakan sejak dini. Sebagai contoh dinas kebersihan DKI
Jakarta saja mencatat jumlah sampah mencapai 277,966 m3 per hari
bila kita lihat angka pemuda di Jakarta tahun 2007 mencapai 3509,0 atau lebih
dari separuh penduduk jakarta dan yang terbanyak adalah di provinsi jawa barat
yang jumlah pemuda berdasarkan data BPS mencapai 13,256,1 pemuda. Dengan jumlah
yang begitu banyak pemuda juga mempunyai pengaruh terhadap kerusakan lingkungan
terlebih dalam perusakan lingkungan melalui sampah karena gaya hidup yang
salah.saat ini bisa terlihat dari gaya hidup pemuda cenderung menginginkan
sesuatu yang instan, cepat dan trendy termasuk dalam pergaulan. Pemuda di Indonesia
cenderung menggunkan atau mengkonsumsu sesuatu yang sulit di recycle. Pemuda di Indonesia menjunjung tinggi
eksisme dalam pergaulan dan moderintas diagung-agungkan. Kepedulian terhadap
lingkungan terabaikan. Bergaul di mall menjadi pilihan daripada mengunjungi
suaka margasatwa. Pemikiran menjaga lingkungan hanya dilakukan oleh petugas
kebersihan karena egosentrisme kaum pemuda.Tidak hanya itu gaya hidup pemuda
yang senang dengan hedonisme, menghabiskan banyak waktu untuk mendapatkan
pengakuan dari pemuda lain juga mempengaruhi terhadap pelestarian lingkungan
karena acuh.maka dari itu Program-program pemuda yang berkaitan dengan
pelestarian lingkungan seperti reboisasi,kerja bakti,gerakan pemuda peduli
sungai dan laut juga perlu ditingkatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar