Rabu, 27 November 2013

FPI

FPI

kelas terasa sunyi diawal pelajaran hingga akhirnya berubah menjadi perdebatan hebat antara Guru dengan murid terkait FPI. anak-anak begitu bertanya-tanya kenapa FPI melakukan tindakan swefing sendiri. padahal kita punya polisi yang bertugas menyelesaikan kata anak kelas XI IPA 1. anak lain berbicara kenapa harus ada kekerasaan, mengapa FPI masih tetap ada padahal dia suka membuat keributan, kenapa FPI tidak membuat negara sendiri saja.... dalam hati saya luar biasa sekali mereka. ini adalah tantangan buat saya ketika rasa ingin tahu mereka yang sangat mendalam. tugas seorang guru janganlah mempropokasi, ketika terjadi suatu masalah di negeri ini kita mencoba mengarahkannya dengan jalan diskusi yang mendalam termasuk mencari penyelesaiannya sesuai dengan peran masing-masing termasuk pelajar.
saya mencoba untuk menenangkan mereka. dimulai dengan mengaitkan contoh miss universe yang dilaksanakan di bali. saya pun melemparkan pertanyaan, kenapa miss universe dilaksanakan di bali??? anak-anak menjawab.. sekalian liburan kali pak, hingga akhirnya ada satu anak yang memang luar biasa menjawab dan mengaitkannya dengan FPI. karena mayoritas orang bali tidak beragama muslim pak dan FPI adalah Ormas yang islam pak. hebat sekali anak ini. saya menambahkan benar sekali bali mayoritas beragama hindu bukan muslim, FPI pun mengijinkan Miss Universe di adakan di indonesia asalakan di Bali bukan tempat lain. lanjut kembali terkait permaslahan yang terjadi di negara ini ketika Miss Universe berbenturan dengan KTT APEC yang juga dilaksanakan di bali. apa yang terjadi??? tambah saya lagi Hari Tanusudibyo bilang dia sanggup menyelenggarakan Miss Universe di Sentul Bogor tetapi apakah mungkin?? pasti selalu ada konsekuensinya ketika Miss Universe dipindah diluar bali. melihat hal itu, apa yang bisa kita tangkap dari FPI?? FPI Ormas yang menjunjung tinggi toleransi. terlepas dari caranya dalam melakukan tindakan sweefing ketika bertentangan dengan kaidah islam. kekerasan dalam hal apaun tidak pernah dibenarkan. lantas kenapa harus masih ada kekerasan pak yang dilakukan FPI? anak-anak ku. tahun ini sudah ada UU tentang Organisasi kemasyarakatan dimana ketika ormas yang sudah bertentangan dengan aturan bertindak anarikis dapat dibekukan sementara dan apabila ormas tersebut tetap melakukannya maka dapat dbubarkan. iyaa pak tapi kenapa masih ada kekerasan? nak.. terkadang apa yang kita inginkan tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya. kita menyadari bahwa islam adalah agama yang mayoritasnya adalah muslim dan FPI menjadi Ormas yang besar termasuk orang-orang didalamnya. jika ditanya terus menerus mengapa FPI berbuat anarkis.. bapak bisa bilang. jangan sampai kalian melihat FPI seperi nila setitik rusak susu sebelanga. kita boleh tidak sepakat dengan kekerasan tapi jangan benci FPI.. FPI juga bagian dari kita. FPI ada di sekitar kita, hidup bersama kita. biarkan yang bertentangan oleh FPI kita serahkan ke lembaga yang berwenang. senang sekali kalian tidak menyukai kekerasan maka janganlah sekali-kali kalian melakukan kekerasan. bapak ko membela FPI terusss.. jangan-jangan bapak anggota FPI lagi hahahha. 
ketiak diakhir pembelajaran dan bertemu di lapangan labschool.. haduuh ada bapak FPI. dan saya pun hanya bisa tertawa..,

Senin, 18 November 2013

STORY OF PPLABS

PINGSAN di KELAS
          Pagi itu udara terasa segar, terlihat kemacetan seperti biasa di depan rumah keduaku "LABSCHOOL Jakarta" sekolah yang mempunyai Tag Line Iman,Ilmu,Amal ini adalah sekolah yang mengajarkanku banyak pengalaman akan arti seorang guru melalui Program Pengenalan Lapangan yang harus saya lakukan di semester 7 sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana di jurusan Ilmu Sosial Politik Program Study Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. hari ini hari rabu seperti biasa kemeja abu-abu berdasi hitam dan celana bahan hitam menemaniku melangkah menuju kelas XI IPA 1. kegiatan pembelajaran dimulai dengan begitu lancar,semua peserta didik menyimak materi dengan begitu baik dan aktif sampai saat dipertengahan pelajaran terasa ada yang kurasa berbeda ada yang mendekat di adalah muridku yang kupanggil dengan sebutan Bisma ia mirip sekali dengan Bisam SMASH bahkan di Handphone nya ada foto dirinya dengan Bisma dan Iqbal Coboy Junior dan sangat sulit membedakan diantara ketiganya. dia menghampiri dengan jalan perlahan dengan tubuh yang sangat lemah, dia berkata bapak saya tidak enak badan, badan saya panas (sambil memegang kening dengan tangannya) saya pun terkaget dan awalnya hanya berkata kok anak Osis sakit sii.. anak yang bernama asli "benua"  ini adalah anak osis di SMA labschool yang gagah perkasa aku pun memegang keningnya dengan tanganku dan memang benar keningnya terasa hangat, setelah itu dia melanjutkan saya mau izin ke UKS pak, baiklah kamu sama siapa kesana dia memanggil bro..bro..bro ya dialah Febro si ketua angkatan datang dan mengantar benua ke UKS.. saat berjalan menuju pintu keluar tiba-tiba serentak sekelas terkejut mendengan "debbuuggg" ya benua pingsan di kelas, aku pun terkejut dna segera menghampiri dan berkata ayo ayo dibawa cepet aku pun membuka pintu dan di depan masih ada ibu ika guru BK dia berkata ada apa pak.. ini bu ada siswa pingsan di kelas, setelah membuka pintu dengan cekatan dan terampil gembira aku pun menggotong benua bersama teman-temannya, tubuhnya begitu lemas, dengan wajah pucat dan mata tertutup...aku pun melangkah menuju pintu keluar..tiba-tiba benua terbangun dan berkata hahahahah.....kemudian berkata "bapak kan sebentar lagi selesai PPL jadi harus ada kenangannya pak" ---.--- okayy.. kalian berhasil membuat bapak terkejut.. thanks untuk kejutannya. ini pengalaman yang takan terlupakan selama saya PPL di labschool.   

TO
            LABSCHOOL tidak hanya mengajarkan bagaimana kita mengajar di kelas, tetapi Labschool juga selalu melibatkan mahasiswa PPL untuk ikut dalam kegiatan sekolah dan salah satu kegiatan wajib yang selalu dilaksanakan setiap tahun khusus untuk siswa baru labschool yaitu TRIP OBSERVASI. kegiatan ini selalu dilaksanakan di pedesaan selama 5 hari dan tahun 2013 dilaksanakan di desa Banceuy Subang Jawa Barat. mahasiswa PPL dipilih untuk menjadi guru pembimbing kelompok. awal mula saya bertanya-tanya maksud dari kegiatan TO ini apa.. dan pak ano selaku wakil kepala sekolah bidang akademik menghampiri "pak gugun nanti pas TO tolong bantu di bagian penelitian ya" baik pak. dan karena tugas itu saya pun membuka laporan TO tahun 2012 untuk bisa mempelajari apa itu TO. namun di lapangan mengajarkan saya lebih dari sekedar di lembaran buku. pertama saya sadar bahwa kegiatan TO benar-benar positif karena mayoritas bahkan semua anak SMA Labschool adalah golongan ekonomi mapan.yang terbiasa dengan fasilitas lengkap, datang dan pulang sekolah di jemput tiba-tiba harus dihadapkan dengan keadaan jika tidak masak tidak bisa makan, kalo tidak disiplin akan dihukum semua diajarkan melalui TO. kedua TO mengajarkan anak-anak untuk selalu bersyukur dengan apa yang telah dimilikinya, karena selama 5 hari kita tinggal dengan warga desa dengan penghasilan hanya dari bertani.. mereka diajarkan prihatin dengan kondisi orang lain. ada yang komen kenapa di rumah ini tidak ada kulkas, ada juga yang bilang saya tidak mau ke kamar mandi karena jijik, ada yang tidak mau BAB dan lebih memilih menahan sampai selesai TO karena jijik dengan kamar mandi di desa, ada juga yang tidak mau masuk kamar mandi jika tidak memakai sendal. padahal rumuh-rumah yang ditempati sudah dipilih dengan standar yang sangat baik, kalau boleh jujur kamar mandi disana jauh lebih nyaman daripada dikosan saya sendiri. hari pertama mereka diminta membawa bekal makanan sendiri di kotak makan, dan mereka lebih memilih membuang tempat makanan daripada harus mencucinya..inilah realita no fiktif dan bukan sinetron apalagi film korea. setiap jam 3 pagi saya harus membangunkan anak-anak untuk segera mengambil wudhu dan menuju masjid..dan hasilnya ya ampuuun susahnya membangunkan anak-anak ini. "nak..nak bangun nak ayo kita ke masjid...aaaaah bapak bentar lagi yaaaa, ayo nak udah mau setengah 4 nanti dapat pita hitam (hukuman bagi kelompok yang tidak disiplin). akhirnya setelah dibujuk-bujuk mereka pun bergegas wudhu dan menuju masjid. setelah pulang dari masjid mereka siap-siap untuk sarapan.. karena stok telor sudah habis, yang tersisa ada sarden, mie instan dan beras. akhirnya saya dibantu dengan anak-anak memasak nasi. setelah selesai memasak. kita menyajikannya di ruang tengah anak-anak kemudian berkumpul dan makan bersama, belum  memulai berdoa tiba-tiba ada anak bilang. "kita makan mie pak?" iya nak,, knp... saya takut dimarahi sama ibu sya kalo makan mie pak, karena dirumah tidak pernah disediakan mie instan dan kalo nekat saya suka di sumpahin sama ibu saya kalo makan mie.., tapi mie instan enak pak. teman yang lain tiba-tiba bilang " kalian kapan terakhir makan mie instan".. ada yang jawab gue suka makan mie tapi kalo mie instan gatau kapan terakhir makan, tapi kalo Bakmi GM mah suka.., aku pun hanya tertawa-tawa saja. ingat kalo dirumah saat orang tua berangkat kerja kalo ga dikasih uang untuk membeli makan selalu menstok mie instan dan telor..namun mereka sungguh berbeda. inilah labschool. TO mendorongku untuk menjadi seperti orangtua mereka yang mapan.. entah untuk yang keberapa..labschool mengajarkanku banyak hal.